Tuesday, 5 May 2009

3 Harta Karun Dari Tangerang

Setiap kota menyimpan harta Karun, termasuk kota Tangerang.

1'st Treasure
Perjalanan ini dimulai dari Pasar Lama. Kota lama Tangerang dulu dikenal sebagai Kota Pecinan dengan rumah-rumah bergaya tradisional China. Di kompleks Pasar Lama terdapat kelenteng bernama Boen Tek Bio, kelenteng di tengah-tengah permukiman pecinan ini adalah salah satu dari tiga kelentengtertua di Kota Tangerang.
Perkumpulan Boen Tek Bio yang dimulai tahun 1912 berbasis keagaman, kepercayaan, dan sosial. Perkumpulan ini terdiri dari Buddha, Khonghucu, dan Tao. Sedangkan Kampung Pecinan terdiri dari tiga gang, yaitu Gang Gula, Gang Kali Pasir/Gang Tengah, danGang Cilangkap, gang-gang ini berbentuk petak sembilan. Menyusuri jalan Kisamun 165, kita akan bertemu rumah Pak Oey Tjien En, mantan pengurus Boen Tek Bio. Menurut Babat Tanah Sunda, tahun 1407. Cheng Ci Lung yang hendak ke Jakarta, terdampar di Teluk Jakarta, Chen Ci Lung membawa sembilan orang gadis kedaerah kerajaan Padjajaran. Para gadis itu dinikahi prajurit Angga larang dengan kompensasi sebidang tanah. Hubungan itu adalah awal dari kawin campur antara pribumi dan pendatang dari tiongkok.
Setelah itu Chen Ci lung menuju Kampung Melayau/Kamlay. Mereka mengaku sebagai sebagai orang Dinasti tang Ren/tang Lang. Lalu mereka pindah ke desa yang sekarang disebut Desa Pasar lama, pasar Baru dan Serpong.
Mereka mendirikan tiga kelenteng: Boen Tek Bio, yang artinya bersandar pada gunung, memandang lautan pada tahun 1684 di Pasar Lama; Boen San Bio yang berarti kebijakan setingi gunung, tahun 1689 di Pasar Baru; dan Boen han Bio dengan arti kebajikan seluas lautan di Serpong tahun 1694. Ketiganya menjadi satu rangkaian membentuk arti kebajikan yang setinggi gunung dan seluas lautan.